Hikmah & Wawasan

4 Cara agar Hidupmu Berkualitas, Nomor 2 Sering Dilupakan

TSIRWAH INDONESIA – Hidup manusia di dunia ini cukup singkat. Terlebih tidak ada satu pun manusia yang tahu kapan waktunya hidup di dunia selesai. Oleh sebab itu, umat Islam harus mampu mengambil pelajaran dari kehidupan singkat ini dengan memanfaatkan kesempatan yang tersisa menuju kehidupan yang berkualitas.

Sebagai muslim sejati tentu saja menginginkan kehidupan yang berkualitas dalam setiap waktu yang dilalui. Lalu, bagaimana cara agar kehidupan seorang muslim berkualitas? Inilah beberapa indikator kehidupan yang berkualitas:

Semakin banyak ilmu yang dipelajari, menunjukkan semakin berkualitas hidup seseorang. Karena itu Islam selalu memotivasi umat Islam untuk semangat dalam menuntut ilmu. Sebagaimana yang dijelaskan dalam Alquran surat Al-Mujadilah ayat 11:

اَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قِيْلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوْا فِى الْمَجٰلِسِ فَافْسَحُوْا يَفْسَحِ اللّٰهُ لَكُمْۚ وَاِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَانْشُزُوْا يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu, ‘berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,’ lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Apabila dikatakan, ‘Berdirilah,’ (kamu) berdirilah. Allah niscaya akan mengangkat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan.” 

Ilmu mengantarkan seseorang kepada taqwa dan takut kepada Allah. Islam mewajibkan umat Islam untuk menuntut ilmu sepanjang hayat, agar hidup menjadi berkualitas, sebagaimana hadits berikut ini:

طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ.

Artinya “Menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim,” (HR Ibnu Majah).

Bergerak adalah salah satu tanda bahwa makhluk itu hidup. Semakin bergerak seseorang dalam bekerja dan berusaha, maka semakin berkualitas hidupnya. Islam melarang perbuatan malas dan berpangku tangan.

Bahkan Allah menyuruh umat Islam untuk bangkit dan bergerak mencari karunia Allah. Sebagaimana yang dijelaskan dalam Alquran surat Al-Jumuah ayat 10: 

فَاِذَا قُضِيَتِ الصَّلٰوةُ فَانْتَشِرُوْا فِى الْاَرْضِ وَابْتَغُوْا مِنْ فَضْلِ اللّٰهِ وَاذْكُرُوا اللّٰهَ كَثِيْرًا لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ

Artinya: “Apabila sholat (Jumat) telah dilaksanakan, bertebaranlah kamu di bumi, carilah karunia Allah, dan ingatlah Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung.”

BACA JUGA : Riyadhoh: Jalan Penyelesaian Masalah, Simak

Tanda hidup yang berkualitas selanjutnya adalah produktif dan bermanfaat. Sebaik-baiknya manusia adalah mereka yang bermanfaat bagi orang lain. Hal ini disabdakan Rasulullah shalallahu alaihi wasallam dalam haditsnya yang diriwayatkan dari Jabir:

خَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ

Artinya: “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia (lainnya),’’ (HR Ahmad).

Jika hidup sudah tidak lagi menghasilkan sesuatu, baik materi maupun non materi (pahala), maka sama saja dengan kematian.

Kehidupan akan berkualitas manakala kehidupan itu dilandasi dengan Al-Quran dan sunnah Rasulullah. Sebagaimana yang dijelaskan dalam Alquran surat Al-Anfal ayat 24:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اسْتَجِيْبُوْا لِلّٰهِ وَلِلرَّسُوْلِ اِذَا دَعَاكُمْ لِمَا يُحْيِيْكُمْۚ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ يَحُوْلُ بَيْنَ الْمَرْءِ وَقَلْبِهٖ وَاَنَّهٗٓ اِلَيْهِ تُحْشَرُوْنَ

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan Rasul (Nabi Muhammad) apabila dia menyerumu pada sesuatu yang memberi kehidupan kepadamu! Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dengan hatinya dan sesungguhnya kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan.”

Berdasarkan penjelasan ayat di atas dapat dipahami, bahwa umat Islam yang berlandaskan kepada Alqur’an dan hadits dalam segala aktivitasnya, maka hidupnya akan berkualitas.

Keempat cara tersebut apabila sudah mampu dilaksanakan dalam keseharian, maka Insya Allah hidupnya akan berkualitas.

Wallohu A’lam
Oleh Esti Nurelysa

Editor: Divya Aulya

Penulis bau amis yang menulis sejumlah karya fiksi dan non-fiksi. Memiliki ketertarikan dalam dunia kebahasaan, memiliki visi dalam memajukan pendidikan dan kebudayaan di Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tsirwah Partnership - muslimah creator