AkhlakHikmah & Wawasan

5 Cara Mencegah Menunda-nunda, Gen-Z Harus Baca

TSIRWAH INDONESIA – Menunda-nunda atau yang kini umum disebut dengan istilah prokrastinasi telah menjadi permasalahan yang umum dikeluhkan oleh anak muda Gen-Z.

Berdasarkan Journal of Consumer Psychology, sikap menunda-nunda memiliki hubungan dengan bagaimana seseorang memadukan antisipasi, kegembiraan, dan ketakutan.

Sikap menunda-nunda pada dasarnya memang merupakan respon alami tubuh untuk menghindari persoalan yang terasa buruk.

Meski demikian, sikap ini tetap akan menimbulkan berbagai dampak negatif jika terjadi terus-terusan dan tidak segera mengambil tindakan untuk kegiatan yang tertunda.

Ternyata, Islam telah menjelaskan mengenai sisi buruk dari sikap menunda-nunda ini, sebagaimana sabda Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam berikut:

بادِرُوا بِالأَعْمَالِ فِتَنًا كَقِطَعِ اللَّيْلِ الْمُظْلِمِ يُصْبِحُ الرَّجُلُ مُؤْمِنًا وَيُمْسِى كَافِرًا أَوْ يُمْسِى مُؤْمِنًا وَيُصْبِحُ كَافِرًا يَبِيعُ دِينَهُ بِعَرَضٍ مِنَ الدُّنْيَا

Artinya: “Segeralah (melakukan) amal-amal saleh sebab akan ada fitnah-fitnah (besar) bagaikan bagian-bagian dari gelap gulitanya malam, di mana seseorang pada pagi hari masih menjadi mukmin tiba-tiba pada sore hari menjadi kafir dan pada sore hari masih menjadi mukmin tiba-tiba pada pagi harinya sudah menjadi kafir, ia menjual agamanya dengan sedikit keuntungan duniawi,” (HR Muslim).

Menurut kitab Riyadush Shalihin, hadits tersebut menjelaskan bahwa sudah selayaknya umat muslim bersegera dalam beramal saleh serta kebajikan-kebajikan lainnya dalam rangka mendekatkan diri pada Allah subhanahu wa ta’ala.

Hal ini karena tidak seorang pun tahu apa yang akan terjadi di hari esok.

Terdapat banyak fitnah yang dahsyat ibarat malam yang kelam, sehingga membuat manusia mudah tergelincir dari kebenaran, sebagaimana mukmin ketika pagi dan kafir ketika sore.

BACA JUGA : 4 Tips Menjadi Guru yang Sukses ala Rasulullah

Guna mencegah dampak negatif dari tindakan menunda-nunda, berikut lima cara yang dapat seorang muslim terapkan:

1. Mengingat bahwa Allah SWT tidak menyukai hamba yang bersikap malas serta menunda kebaikan.

2. Mengingat kematian.

3. Mengingat dampak buruk bila menunda suatu pekerjaan.

4. Membuat jadwal yang rinci untuk memastikan bahwa waktu yang ada sudah termanfaatkan dengan baik.

5. Lebih dalam mempelajari ayat Al-Qur’an atau hadits mengenai sifat malas dan suka menunda-nunda.

Berikut ini adalah doa yang dapat seorang muslim baca untuk menghindari sikap menunda-nunda, terutama karena malas:

اَللّٰهُمَّ اِنِّى اَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْهَـمِّ وَالْحَزَنِ وَاَعُوْذُبِكَ مِنَ الْعَجْـِز وَاْلكَسَلِ .وَاَعُوْذُبِكَ مِنَ الْجُـبْنِ وَالْبُخْـلِ وَاَعُوْذُبِكَ مِنْ غَلَبَتِ الدَّيْنِ وَقَـهْرِ الرِّجَالِ

Artinya: “Ya Allah ya Tuhan kami, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu daripada keluh kesah dan dukacita, aku berlindung kepada-Mu dari lemah kemauan dan malas, Aku berlindung kepada-Mu daripada sifat pengecut dan kikir, Aku berlindung kepada-Mu daripada tekanan utang dan kezaliman manusia,” (HR Abu Dawud).

Demikian pembahasan mengenai dampak negatif dari sikap menunda-nunda beserta cara mencegahnya dalam Islam. Semoga kita semua mendapat perlindunganNya dari sikap tersebut.

Wallohu A’lam
Oleh Sekar Noshafitria Harumi

Editor: Divya Aulya

Penulis bau amis yang menulis sejumlah karya fiksi dan non-fiksi. Memiliki ketertarikan dalam dunia kebahasaan, memiliki visi dalam memajukan pendidikan dan kebudayaan di Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tsirwah Partnership - muslimah creator