6 Adab dalam Menyusui Bayi, Seorang Ibu Wajib Tahu
TSIRWAH INDONESIA – Menyusui merupakan salah satu kewajiban bagi setiap ibu pasca melahirkan. Dalam menyusui, tidak dapat dilakukan sembarangan, melainkan ada beberapa adab menyusui bayi dalam Islam yang sudah seharusnya seorang ibu terapkan.
Ketika bayi lahir, islam telah mengajarkan bagaimana mempersiapkan sebelum dan sesudah kelahiran. Salah satunya, seorang ibu harus menyusui anaknya selama dua tahun pertama setelah kelahiran.
Terkait hal ini, Allah subhanahu wa ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 233:
وَٱلْوَٰلِدَٰتُ يُرْضِعْنَ أَوْلَٰدَهُنَّ حَوْلَيْنِ كَامِلَيْنِ ۖ لِمَنْ أَرَادَ أَن يُتِمَّ ٱلرَّضَاعَةَ ۚ وَعَلَى ٱلْمَوْلُودِ لَهُۥ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِٱلْمَعْرُوفِ ۚ لَا تُكَلَّفُ نَفْسٌ إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَا تُضَآرَّ وَٰلِدَةٌۢ بِوَلَدِهَا وَلَا مَوْلُودٌ لَّهُۥ بِوَلَدِهِۦ ۚ وَعَلَى ٱلْوَارِثِ مِثْلُ ذَٰلِكَ ۗ فَإِنْ أَرَادَا فِصَالًا عَن تَرَاضٍ مِّنْهُمَا وَتَشَاوُرٍ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِمَا ۗ وَإِنْ أَرَدتُّمْ أَن تَسْتَرْضِعُوٓا۟ أَوْلَٰدَكُمْ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ إِذَا سَلَّمْتُم مَّآ ءَاتَيْتُم بِٱلْمَعْرُوفِ ۗ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّ ٱللَّهَ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
Artinya: “Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma’ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.”
Selain sebagai suatu kewajiban, menyusui merupakan suatu hal penting yang mesti diperhatikan oleh setiap ibu. Pentingnya pemberian Air Susu Ibu (ASI) ini termaktub juga dalam kisah Nabi Musa AS, sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surat Al-Qasas ayat 7:
وَاَوْحَيْنَآ اِلٰٓى اُمِّ مُوْسٰٓى اَنْ اَرْضِعِيْهِۚ فَاِذَا خِفْتِ عَلَيْهِ فَاَلْقِيْهِ فِى الْيَمِّ وَلَا تَخَافِيْ وَلَا تَحْزَنِيْ ۚاِنَّا رَاۤدُّوْهُ اِلَيْكِ وَجَاعِلُوْهُ مِنَ الْمُرْسَلِيْنَ
Artinya: “Dan Kami ilhamkan kepada ibunya Musa, “Susuilah dia (Musa), dan apabila engkau khawatir terhadapnya maka hanyutkanlah dia ke sungai (Nil). Dan janganlah engkau takut dan jangan (pula) bersedih hati, sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu, dan menjadikannya salah seorang rasul.”
Selanjutnya Allah SWT juga berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Qasas ayat 12:
وَحَرَّمْنَا عَلَيْهِ الْمَرَاضِعَ مِنْ قَبْلُ فَقَالَتْ هَلْ اَدُلُّكُمْ عَلٰٓى اَهْلِ بَيْتٍ يَّكْفُلُوْنَهٗ لَكُمْ وَهُمْ لَهٗ نَاصِحُوْنَ
Artinya: “Dan Kami cegah dia (Musa) menyusu kepada perempuan-perempuan yang mau menyusui(nya) sebelum itu; maka berkatalah dia (saudaranya Musa), ‘Maukah aku tunjukkan kepadamu, keluarga yang akan memeliharanya untukmu dan mereka dapat berlaku baik padanya?’.”
Namun sayangnya, dalam menyusui jarang sekali seorang ibu memperhatikan terkait adab-adabannya. Padahal ini merupakan hal penting yang harus diperhatikan karena dapat berpengaruh pada sang bayi.
Dalam keterangan kitab Sholahul Usroh Wa Daurul Abawain Fittarbiyah, dikatakan:
إن المرأة في سالف العصور كانت عند ما تريد أن ترضع طفلها تسمي الله بنية أن يصبح ذا شأن عظيم عند ما يكبر (فرسا شجاعا او عالما أو قائدا)، لذلك كان أجدادنا عظماء
Artinya: “Perempuan dahulu ketika menyusui anaknya itu diniatkan agar anaknya tumbuh menjadi orang besar (pemberani, kuat, alim, pejuang islam, dll). Maka jadilah pendahulu kita orang-orang hebat.”
Beda halnya dengan kebanyakan perempuan zaman sekarang. Hal ini dikatakan pada keterangan selanjutnya, bahwa:
أما اليوم فأن معظم النساء يرضعن أطفالهن بنية أن يناموا، لذالك فالأمة معظمها نائمة
Artinya: “Hari ini kebanyakan perempuan (ibu) menyusui anaknya dengan niat agar anaknya tidur, maka jadilah hari ini kebanyakan kita adalah generasi yang tidur.”
Hal ini tentu tidak seperti yang diharapkan. Kebanyakan orang tua menginginkan mereka (anak-anaknya) menjadi orang hebat di kemudian hari, tetapi pada kenyataannya usaha mereka sebagai ibu dalam mewujudkan keinginannya itu tidaklah sepadan.
Maka dari itu, ada beberapa adab menyusui yang mesti diterapkan seorang ibu sebagai upaya dalam melahirkan generasi penerus yang hebat, diantaranya:
Adab Menyusui Bayi
1. Menyusui dengan Air Susu yang Halal
Menyusui dengan air susu yang halal seperti murni Air Susu Ibu (ASI), ini lebih baik dan terjamin kehalalannya. ASI juga merupakan sumber nutrisi terbaik untuk si kecil sejak lahir. Berbeda dengan pemberian nutrisi pada bayi melalui produk susu dari luar. Tidak akan memberikan dampak yang signifikan pada kondisi jiwanya.
Selain itu, dengan memberikan asupan yang halal pada bayi dapat memberi pengaruh baik bagi kondisi jasmani dan rohaninya.
Baca Juga: Tips Memberikan Nama kepada Anak, Insya Allah Berkah
2. Mendahulukan Air Susu daripada Makanan Lain
Hal ini utamanya bagi bayi yang masih berusia dibawah umur dua tahun, akan lebih baik jika diberi asupan ASI yang maksimal atau dengan tidak memberikan makanan selain daripada air susu ibunya terlebih dahulu.
Anjuran bagi seorang ibu untuk menyusui anaknya hingga berusia dua tahun ini telah disebutkan dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 233 di atas.
Hal ini tentu bukan tanpa alasan, melainkan dengan menyusui akan memberikan beragam manfaat baik bagi ibu dan bayinya, misalnya dapat meningkatkan imun tubuh anak serta menurunkan risiko terkena kanker payudara bagi sang ibu.
3. Menyusui dengan Membaca Basmalah
Ketika seorang ibu menyusui, hendaknya mengucap ‘bismillah’ dan mengharap keberkahan dari hal yang dilakukannya, karena hal ini dapat memberi manfaat dan pengaruh baik bagi sang bayi.
Bahkan salah satu keutamaan dalam mengucap basmalah yang dijelaskan dalam sebuah hadits nabi dalam kitab Tanqihul Qoul Hatsits berikut:
وقال صلى الله عليه وسلم: {مَنْ قَالَ بِسْمِ الله الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ كُتِبَ اسْمُهُ مِنَ الأبْرَارِ وَبرِىءَ مِنَ الكُفْرِ والنفاقِ}
Artinya: “Nabi SAW. bersabda, ‘Siapa yang membaca bismillahirrahmanirrahim maka namanya akan ditulis sebagai orang-orang yang baik dan terbebas dari kekufuran dan kemunafikan’.”
4. Tidak Melihat Tontonan Maksiat Saat Menyusui
Ketika seorang ibu menyusui, hendaknya tidak diiringi oleh hal-hal buruk, seperti halnya dengan banyak melihat tontonan maksiat.
Apalagi di era sekarang ini banyak media yang menayangkan tontonan yang tidak sesuai dengan syariat. Hal ini mesti dihindari oleh setiap ibu yang berada pada fase menyusui.
5. Tidak Mengghibah dan Namimah Saat Menyusui
Ghibah dan namimah merupakan dua hal yang buruk bahkan tercela. Maka akan lebih baik bagi seorang ibu menyusui, menghindari hal-hal demikian untuk kebaikan sang bayi.
Baca Juga: Mengumandangkan Adzan dalam Tradisi Islam, Begini Penjelasannya
6. Memperbanyak Dzikir dan Ucapan Baik Saat Menyusui
Ketika seorang ibu menyusui, hendaknya sambil menyibukkan diri dengan memperbanyak amalan seperti dzikir, membaca Al-Qur’an, dan ucapan-ucapan yang baik lainnya.
Hal ini dikarenakan bahwa setiap ucapan-ucapan yang diucapkan oleh seorang ibu ketika menyusui, akan terdengar oleh bayi dan akan berpengaruh pada karakter dan juga perilakunya.
Demikian enam di antara adab yang perlu seorang ibu terapkan ketika menyusui bayi. Semoga bermanfaat.
Wallohu A’lam
Oleh Sopi Sopiah