Pentingnya Beribadah Seumur Hidup, Berikut Alasannya
TSIRWAH INDONESIA – Tidaklah manusia diciptakan melainkan untuk beribadah. Beberapa bentuk ibadah seperti sholat, zakat, puasa, dan bersedekah tentu bukan sekedar rutinitas tanpa makna. Terdapat berbagai hikmah di balik kewajiban ibadah yang diperintahkan kepada seorang hamba.
Ibadah juga merupakan bentuk pengabdian dan perjanjian seorang hamba kepada Tuhannya. Sebagaimana firman Allah subhaanahu wa ta’alaa dalam surat Maryam ayat 87:
لَا يَمْلِكُوْنَ الشَّفَاعَةَ اِلَّا مَنِ اتَّخَذَ عِنْدَ الرَّحْمٰنِ عَهْدًاۘ
Artinya: “Mereka tidak punya (hak mendapat atau memberi) syafaat (pertolongan), kecuali orang yang telah mengadakan perjanjian di sisi (Allah) Yang Maha Pengasih.”
Kewajiban beribadah tidak hanya berlaku untuk beberapa tahun saja, namun berlaku seumur hidup. Lamanya kewajiban ibadah tersebut menjadikan sebagian orang mengeluh, bahkan sampai tidak konsisten dalam beribadah.
Hal itu dikarenakan sebagian orang tidak dapat merasakan perubahan lebih baik dari kehidupan duniawinya saat konsisten beribadah. Akhirnya mereka merasa ibadah yang selama ini dilakukan adalah sia-sia. Penting untuk diingat, bahwa ibadah bukanlah alat untuk memperkaya kehidupan dunia.
Meskipun akan ada dampak-dampak positif dari ibadah yang dilakukan, namun tujuan sejati ibadah bukanlah hasil yang dapat dilihat seketika di dunia. Beberapa tugas ibadah di antaranya:
BACA JUGA : Adab Buang Hajat dalam Islam, Berikut 5 di Antaranya
1. Menjadi Mulia di Hadapan Allah SWT
Salah satu tugas utama ibadah adalah untuk menjadikan diri seorang hamba mulia di hadapan Allah SWT. Itulah mengapa saat seseorang konsisten beribadah masih mungkin untuk tidak dihormati orang lain. Namun dengan konsisten beribadah sejatinya seseorang sudah menjadi hamba terhormat dalam pandangan Allah SWT.
2. Alat Membersihkan Wajah Batin
Sejatinya manusia memiliki dua wajah yaitu wajah zahir yang dapat dilihat secara kasat mata, dan wajah batin yang mana hanya Allah yang dapat melihatnya.
Ketika akan bertemu orang lain, seseorang tidak pernah lupa untuk bercermin dan berhias diri. Tanpa disadari, saat itulah ia sedang memperindah wajah zahirnya.
Namun di saat bersamaan, seringkali seseorang lupa merawat kebersihan wajah batin yang akan digunakan untuk menghadap Allah SWT.
KH. Achmad Abdurrahman Qomari Malang mengutip perkataan Habib Umar bin Salim bin Hafidz Yaman yang mengatakan, bahwa tugas ibadah adalah :
أن تبيض وجهك الباطن، أن تحسن و جهك الباطن، أن تصفى و جهك الباطن
Artinya: “(Tugas ibadah adalah) untuk memutihkan wajah bagian dalam, mempercantik wajah bagian dalam, dan mensucikan wajah bagian dalam.”
Meskipun dampaknya tidak terlihat secara nyata dan dirasakan di kehidupan dunia, namun ibadah memiliki tujuan yang jauh lebih tinggi yaitu untuk membersihkan, memperindah, dan melembutkan wajah batin.
Dengan wajah batin yang bersih akan memungkinkan seseorang untuk memandang orang-orang yang memiliki kebersihan batin yang tinggi, yaitu Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bahkan memandang Sang Pencipta yaitu Allah SWT di akhirat kelak.
Tips Menjaga Konsistensi dalam Ibadah
Sebagaimana seseorang yang tidak pernah lelah untuk selalu ingin tampil dengan wajah yang bersih, tampan, cantik, dan enak dipandang.
Maka memperindah wajah batin juga tidak cukup dengan ibadah beberapa bulan atau beberapa tahun saja. Ikhlas, sabar, dan disertai dengan senantiasa mencari ilmu tentang makna dari ibadah adalah jalan agar seseorang senantiasa bersemangat dan konsisten dalam beribadah.
Konsisten dalam beribadah sangat dibutuhkan karena kelak akan datang satu masa wajah zahir seorang hamba tidak diperhitungkan sama sekali di hadapan Allah SWT.
Semoga kita senantiasa diberi pertolongan oleh Allah SWT sehingga dapat melaksanakan ibadah secara konsisten sampai akhir hayat, aamiin.
Wallohu A’lam
Oleh Muhammad Salim Hafidh