Galau, Lakukan 5 Hal Ini agar Bahagia di Dunia dan Akhirat
TSIRWAH INDONESIA – Islam telah memberikan petunjuk dan cara agar umatnya mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Sebagai ciri dari seseorang yang bahagia yaitu hatinya menjadi tenang.
Sangat banyak orang yang bergelimangan harta tapi tidak bahagia dan hatinya tidak tenang, begitu juga dengan orang yang memiliki tahta.
Solusi agar Hati Tenang
Allah subhanahu wa ta’ala memberikan solusi agar hati kita diberikan ketenangan, dalam surat Ar-Ro’du ayat 28 disebutkan:
ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ ٱللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ ٱللَّهِ تَطْمَئِنُّ ٱلْقُلُوبُ ﴿٢٨﴾
Artinya: “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.”
Dalam ayat tersebut dijelakan, bahwa ketika kita ingin hati menjadi tenang, maka ingatlah Allah.
BACA JUGA: Kata Alquran: Bahagia Itu Sederhana, Ini Konsepnya
Ciri-ciri Orang Bahagia di Dunia dan Akhirat
Imam Ibnu Hajar Al Asqolani dalam kitab Nashoihul Ibad menjelaskan:
عن عبد الله بن عمرو بن العاص رضي الله عنه خمس من كن فيه سعد في الدنيا و الأخرة اولها ان يذكر لا اله الا الله محمد رسول الله وقتا بعد وقت و اذا ابتلي ببالية قال انا لله و انا اليه راجعون و لا حول ولا قوة الا بالله العلي العظيم و اذا اعطي نعمة قال الحمد لله رب العالمين شكرا للنعمة و اذا ابتدأ في شيئ قال بسم الله الرحمن الرحيم و اذا افرط منه ذنبا قال استغفر الله العظيم و اتوب اليه
Artinya: “Abdullah bin Amr bin Ash radhiyallahu ‘anhu berkata, ‘Orang yang memiliki lima hal berikut ini tentu bahagia di dunia dan akhirat, yaitu: ia suka membaca لا اله الا الله محمد رسول الله , apabila ditimpa musibah, maka ia mengucapkan إنا لله و إنا اليه راجعون . ولا حول ولا قوة الا بالله العلي العظيم, apabila diberi nikmat, maka ia membaca الحمد لله رب العالمين karena bersyukur atas nikmat yang ia terima, apabila memulai sesuatu baik ucapan maupun perbuatan, ia membaca بسم الله الرحمن الرحيم, apabila banyak dosa, ia membaca استغفر الله العظيم و اتوب اليه’.”
Berikut ulasannya:
1. Orang yang Suka Membaca Kalimat Tauhid
Kalimat tauhid adalah bacaan لَا اِلَهَ اِلَّا الله مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ الله (tidak ada Tuhan selain Allah, Muhammad utusan Allah). Dengan kalimat tersebut, orang yang tidak beragama islam akan berpindah menjadi agama islam.
Kalimat ini pula adalah kalimat yang sangat diharapkan oleh orang islam agar menjadi penutup di akhir hayatnya, dalam hadis nabi disebutkan:
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ كَانَ آخِرَ كَلَامِهِ لَا إِلٰهَ إِلَّا الله دَخَلَ الْجَنَّةَ
Artinya: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata, ‘Siapapun yang akhir ucapannya (ketika menjelang ajal) kalimat la ilaha illallah maka ia masuk surga’,” (HR Imam Abu Daud).
2. Apabila Ditimpa Musibah, Maka Ia Mengucapkan Kalimat Istirja’
Kalimat istirja’ adalah bacaan اِنَّا لِله وَ اِنَّا اِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ (sesungguhnya kita adalah milik Allah dan akan kembali kepada Allah). Allah berfirman dalam surat Al-Baqoroh ayat 156 yang berbunyi:
ٱلَّذِينَ إِذَآ أَصَٰبَتْهُم مُّصِيبَةٌ قَالُوٓا۟ إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّآ إِلَيْهِ رَٰجِعُونَ ﴿١٥٦﴾
Artinya: “(Yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, ‘Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun’,”
Kemudian menambahkan kalimat hauqola. Kalimat hauqola adalah لَا حَوْلَ وَ لَا قُوَّةَ اِلًّا بِالله (tidak ada daya dan kekuatan kecuali karena Allah yang Maha Luhur dan Maha Agung).
3. Apabila Diberi Nikmat, Maka Ia Membaca Tahmid
Tahmid adalah bacaan اَلْحَمْدُ لِله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ (segala puji hanya milik Allah, Tuhan semesta alam). Kalimat ini sering digunakan sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat yang telah Allah berikan kepada kita.
Allah telah berfirman dalam surat Ibrohim ayat 7 yang berbunyi:
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ ﴿٧﴾
Artinya: “Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan, ‘sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih’,”
4. Apabila Memulai Sesuatu, Ia Membaca Basmalah
Basmalah adalah bacaan بِسْمِ للهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ (dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang).
Syekh Syihabuddin al-Qalyubi dalam kitab Nawadzirnya menceritakan kisah tentang seorang suami yang munafik.
Sang suami sangat tidak menyukai kebiasaan istrinya yang selalu memulai setiap perkataan dan perbuatannya dengan membaca basmalah.
Pada suatu hari, suami tersebut ingin mempermalukan istrinya, ia pun memberikan bungkusan kepada istrinya untuk disimpan.
Kemudian sang istri menaruh bungkusan tersebut di dalam lemari serta menguncinya dan sebagaimana biasanya, ia memulai segala halnya dengan membaca basmalah.
Suaminya melihat hal tersebut, kemudian ia mengambil bungkusannya tanpa sepengetahuan istrinya, lalu membuangnya ke dalam sumur.
Setelah beberapa waktu, suami tersebut meminta bungkusan itu kepada istrinya. Maka istri sholehah tersebut menuju lemari dan membuka kunci lemari dengan membaca basmalah.
Ketika itu Allah memerintahkan Malaikat Jibril untuk turun dan mengembalikan bungkusan itu ke tempatnya.
Pada saat pintu itu terbuka, bungkusan itu sudah ada ditempatnya kembali, sang suami pun kemudian bertaubat setelah melihat kejadian tersebut, masya Allah (semua atas kehendak Allah).
5. Apabila Banyak Dosa, Ia Membaca Istighfar
Istighfar adalah bacaan اَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْم وَ اَتُوْبُ اِلَيْهِ (saya memohon ampun kepada Allah, dzat yang Maha Agung dan saya bertaubat kepada-Nya).
Kalimat ini merupakan bentuk permohonan ampun seseorang kepada Allah atas segala dosa yang telah ia lakukan, Rasulullah bersabda:
الا ادلكم على دائكم و دوائكم . ان دائكم الذنوب و دوائكم الإستغفار رواه الديلامي
Artinya: “Ingatlah, aku tunjukkan kepadamu penyakitmu dan obatmu. Sesungguhnya penyakitmu adalah dosa dan obatmu adalah istighfar,” (HR Ad Dailami).
Wallohu A’lam
Oleh Ning Nadiyatul Muqaddasah