Gemuk Itu Tidak Sehat: Semangat Diet agar Ibadah Semakin Rajin
TSIRWAH INDONESIA – Gemuk, kurus, ideal, merupakan istilah yang merujuk pada kondisi besar atau kecil tubuh seseorang.
Tubuh yang gemuk adalah tubuh yang memiliki berat badan berlebih dengan lemak tubuh yang mendominasi. Kondisi ini dapat teratasi dengan melakukan diet.
Pada era ini, masyarakat sering menormalisasi kondisi gemuk, padahal kondisi ini bisa menimbulkan banyak penyakit.
Daripada menormalisasi kondisi kegemukan, lebih baik seseorang saling mengingatkan dengan cara yang sopan agar tidak ada pihak yang tersinggung serta angka penyakit karena kegemukan dapat berkurang.
Hal ini terbukti dengan pernyataan World Health Organization (WHO) di tahun 2017, yang menyebutkan terdapat lebih dari sembilan juta penderita obesitas meninggal dunia setiap tahunnya.
Obesitas atau kegemukan dapat memicu penyakit-penyakit parah, seperti jantung dan diabetes. Oleh karena itu, Islam tidak mengonotasikan kondisi gemuk sebagai kondisi yang baik atau sehat.
Anjuran Menghindari Kegemukan dalam Islam
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda:
نَفَرًا كُرَشِيِّينَ يَشْهَدُونَ وَلَا يُسْتَشْهَدُونَ، وَيَخُونُونَ وَلَا يُؤْتَمَنُونَ، وَيَنْذِرُونَ وَلَا يُوفُونَ
Artinya: “Sebaik-baik umatku adalah masyarakat yang aku di utus di tengah mereka (para sahabat), kemudian generasi setelahnya. Kemudian datang kaum yang suka menggemukkan badan, mereka bersaksi sebelum diminta bersaksi,” (HR Muslim dan Ahmad).
Selain hadits di atas, terdapat kisah sahabat Rasulullah SAW, yaitu Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu yang bertemu dengan seseorang di jalan.
Umar bin Khattab r.a. kemudian bertanya mengenai mengapa perut orang tersebut buncit, lalu orang tersebut menjawab kondisinya merupakan berkah dari Allah subhanahu wata’ala.
Umar bin Khattab r.a. menyanggahnya dengan mengatakan bahwa hal tersebut bukan berkah, melainkan azab. Beliau menjelaskan, sebaiknya umat muslim menghindari perut buncit.
Hal tersebut karena perut buncit dapat menyebabkan malas sholat, mendatangkan banyak penyakit, dan merusak organ tubuh.
Supaya terhindar dari kemalasan beribadah, sifat boros, serta banyak penyakit, Umar bin Kattab r.a. menganjurkan umat muslim agar makan secukupnya saja.
BACA JUGA : Inilah 4 Diet Sehat untuk Hidup lebih Baik, Simak Selangkapnya
Penyebab Kegemukan
Berdasar data dari WHO, kegemukan terjadi karena ketidakseimbangan konsumsi jumlah kalori dengan kalori yang terbakar. Hal ini bisa terjadi karena kurangnya aktivitas fisik.
Berhubungan dengan kisah sebelumnya, Umar bin Khattab r.a. juga menyebutkan bahwa kegemukan berkaitan dengan kemalasan, baik menjadi penyebab maupun dampaknya.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) memberikan beberapa faktor penyebab kegemukan, selain kurangnya aktivitas fisik, kegemukan bisa terjadi karena faktor genetik, lingkungan, dan sosial-ekonomi.
Faktor genetik bisa memengaruhi cara kerja tubuh seseorang dalam mengelola lemak. Faktor lingkungan dapat memengaruhi ketersediaan dan akses makanan sehat.
Sedangkan faktor sosial-ekonomi bisa memengaruhi daya beli dan keleluasaan memilih makanan yang cenderung sehat, karena terpaksa dengan kondisi.
Namun, di antara faktor-faktor tersebut, yang paling banyak menjadi penyebab adalah kurangnya aktivitas fisik dan pola makan yang tidak sehat.
Mengatasi Kegemukan dengan Diet
Mengatasi masalah kegemukan, saat ini sudah banyak sekali influencer yang membagikan tips untuk menurunkan berat badan dan meratakan perut. Mereka membagikan berbagai metode olahraga dan resep makanan.
Hal tersebut tentu dilakukan dalam rangka diet. Diet sendiri memiliki berbagai tujuan, seperti menurunkan berat badan, mengontrol kadar gula darah, dan untuk alasan kesehatan lainnya.
Prinsip dari diet adalah dengan mengatur apa yang seseorang konsumsi secara teratur. Mengatur keseimbangan gizi dari pemilihan makanan dan minuman yang sesuai dengan tujuan diet.
Diet dapat menjadi solusi bagi siapa saja yang ingin menghindari atau memperbaiki kondisi kegemukan agar terhindar dari kemalasan beribadah.
Semoga Allah SWT permudah segala usaha kita.
Wallahu A’lam
Sekar Noshafitria Harumi