Lengkap tentang Sholat Tahajud: Keutamaan, Waktu, Cara dan Doa
TSIRWAH INDONESIA – Tahajud secara bahasa berarti berupaya melawan atau meninggalkan tidur. sementara, secara istilah fiqih adalah sholat sunnah malam hari yang dianjurkan dilakukan setelah tidur.
Hukum sholat tahajud adalah sunnah berdasarkan ijmâ’ ulama. Kesunnahannya bersifat muakkad atau sangat kuat karena selalu dilakukan oleh Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam.
Waktu Sholat Tahajud
Sholat tahajud adalah sholat sunnah yang dikerjakan pada waktu malam hari sesudah sholat isya’ sampai sebelum terbit fajar. Adapun rakaatnya paling sedikit dua rakaat dan paling banyak tidak terbatas.
Waktu utama untuk melaksanakan sholat tahajud dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:
1. Sepertiga pertama, yaitu kira-kira dari jam 19.00 WIB sampai dengan jam 22.00 WIB, ini saat utama melaksanakan sholat tahajud.
2. Sepertiga kedua, yaitu kira-kira dari jam 22.00 WIB sampai dengan jam 01:00 WIB, ini saat yang lebih utama untuk melaksanakan sholat tahajud.
3. Sepertiga ketiga, yaitu kira-kira dari jam 01:00 WIB sampai sebelum waktu subuh, ini adalah saat yang paling utama untuk melaksanakan sholat tahajud.
Baca Juga : Sholat Witir 2 Kali dalam Semalam, Apakah Boleh
Keutamaan Sholat Tahajud
Keutamaan sholat tahajud disebutkan dalam Al-Qur’an surah Al-Isra’ ayat 79 sebagai berikut:
وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا
Artinya: “Dan dari sebagian malam shalat tahajudlah kamu (Muhammad shallallahu alaihi wasallam) dengan membaca Al-Qur’an (di dalamnya) sebagai suatu ibadah tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu menempatkanmu pada tempat yang terpuji.”
Adapun bacaan surah setelah Al-Fatihah dapat memilih surah mana saja dalam Al-Qur’an. Baik surah pendek maupun surah panjang. Namun menurut Al-Habib Abdullah Al-Haddad, hendaknya yang dibaca adalah Al-Qur’an mulai awal dan seterusnya, sehingga tiap bulan, tiap empat puluh hari, atau jangka waktu yang lebih banyak dan sedikit dari waktu tersebut orang dapat mengkhatamkan Al-Qur’an dalam sholat tahajud, sesuai kadar semangatnya. Hal ini sebagaimana firman Allah subhanahu wa ta’ala dalam Al-Qur’an surah Al-Muzzammil ayat 20:
فَاقْرَءُوا مَا تَيَسَّرَ مِنَ الْقُرْآنِ
Artinya: “ … Maka bacalah apa yang mudah dari Al-Qur’an.”
Tata Cara Sholat Tahajjud
Sholat tahajud dapat dilaksanakan sebagaimana sholat-sholat sunnah lainnya, yaitu dua rakaat satu salam sebagaimana berikut:
1. Mengucapkan niat sholat tahajud:
أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Artinya: “Aku menyengaja shalat sunnah tahajud dua rakaat karena Allah ta’ala.”
2. Niat dalam hati bersamaan dengan takbiratul ihram.
3. Membaca do’a iftitah.
4. Membaca surah Al-Fatihah.
5. Membaca surah dalam Al-Qur’an.
6. Ruku’.
7. I’tidal atau berdiri untuk melakukan ruku’.
8. Sujud.
9. Iftirasy (duduk diantara dua sujud).
10. Sujud kedua.
11. Berdiri untuk melakukan rakaat kedua.
12. Membaca surah Al-Fatihah.
13. Membaca surah dalam Al-Qur’an
14. Ruku’.
15. I’tidal atau berdiri untuk melakukan ruku’.
16. Sujud.
17. Iftirasy (duduk diantara dua sujud).
18. Sujud kedua.
19. Tahiyat.
20. Salam
Setelah salam atau selesai seluruh sholat kemudian membaca doa dari hadis yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dan Muslim berikut:
اَللهم رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ مَلِكُ السَّمَوَاتِ واْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُوْرُ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ الْحَقُّ، وَوَعْدُكَ الْحَقُّ، وَلِقَاءُكَ حَقٌّ، وَقَوْلُكَ حَقٌّ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ، وَمُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ. اَللهم لَكَ أَسْلَمْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ، فَاغْفِرْ لِيْ مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي. أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لآ اِلَهَ إِلَّا أَنْتَ. وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ
Artinya: “Ya Allah, Tuhan kami, segala puji bagi-Mu, Engkau penegak langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau penguasa langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau cahaya langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau Maha Benar. Janji-Mu benar. Pertemuan dengan-Mu kelak itu benar. Firman-Mu benar adanya. Surga itu nyata. Neraka pun demikian. Para nabi itu benar. Demikian pula Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam itu benar. Hari Kiamat itu benar. Ya Tuhanku, hanya kepada-Mu aku berserah. Hanya kepada-Mu juga aku beriman. Kepada-Mu aku pasrah. Hanya kepada-Mu aku kembali. Karena-Mu aku rela bertikai. Hanya pada-Mu dasar putusanku. Karenanya ampuni dosaku yang telah lalu dan yang terkemudian, dosa yang kusembunyikan dan yang kunyatakan, dan dosa lain yang lebih Kau ketahui ketimbang aku. Engkau Yang Maha Terdahulu dan Engkau Yang Maha Terkemudian. Tiada Tuhan selain Engkau. Tiada daya upaya dan kekuatan selain pertolongan Allah,” (HR. Bukhari dan Muslim).
Setelah membaca do’a di atas perbanyaklah istighfar. Adapun bacaan istighfar sebagai berikut:
اَسْتَغْفِرُ اللّهَ الْعظِيْمَ واَتُوبُ اِلَيْهِ
Artinya: “Kami memohon ampunan kepada Allah yang Maha Agung dan kami pun bertaubat kepada-Nya.”
Adapun amalan atau ijazah dari Ustadzah Halimah Alaydrus yang bisa kita amalkan agar bisa bangun malam untuk melaksanakan sholat tahajud, yaitu sebelum tidur membaca bismillah dua puluh satu kali lalu membaca satu ayat terakhir surah Al-Kahfi.
Jangan khawatir ketika bangun kesiangan untuk sholat tahajud. Karena Walaupun bangun kesiangan asal kita sudah niat untuk bangun sholat tahajud itu bernilai pahala dan sedekah. Sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
ما من امرئ يكون له صلاة بليل يغلبه عنها نوم إلا كتب له أجر صلاته، وكان نومه عليه صدقة
Artinya: “Tidaklah seseorang yang terbiasa mengerjakan sholat tahajud, lalu dia tertidur (tidak melaksanakannya), kecuali akan dicatat baginya pahala sholat tahajud, dan tidur tersebut dianggap sebagai sedekah,” (HR. Abu Dawud).
Wallohu Alam
Oleh Thalia Awalu Sa’adah