Muslim Korea, Inilah Perkembangan Islam di Negeri Ginseng
TSIRWAH INDONESIA – Korea Selatan merupakan salah satu negara Macan Asia yang sedang banyak mendapatkan perhatian dari dunia saat ini. Adanya Korean Wave atau Hallyu telah menarik minat para warga dunia terhadap kebudayaan negara ini.
Sebagai negara maju dari Asia, masyarakat Korea Selatan bisa digolongkan sebagai masyarakat yang sekuler. Meskipun demikian, di tengah kemajuan teknologi dan industri, Islam masih tetap eksis di negara ini walaupun menjadi minoritas.
Islam telah masuk ke Korea Selatan jauh sebelum negara ini mendapatkan kemerdekaan. Bahkan, sejak abad ke-7 M telah terjadi kontak antara Islam dan masyarakat Korea, meskipun dalam skala yang kecil.
Perkembangan Islam di Korea Selatan pada Masa Dinasti-Dinasti
Sekitar abad ke-7 M, telah terjadi kontak perdagangan antara saudagar Muslim dan Dinasti Tang dari China. Pada saat yang bersamaan, Dinasti Tang juga telah menjalin hubungan dengan Dinasti Silla (57 SM-936 M) dari Korea.
Melalui hubungan dengan Dinasti Tang tersebut, maka terjadilah kontak secara tidak langsung antara saudagar Muslim dan Dinasti Silla. Meskipun demikian, pada saat itu hubungan Islam dan Korea masih hanya sebatas perdagangan dalam skala kecil.
Menurut Ali An Sun Geun, Islam mulai masuk ke Korea Selatan pada pertengahan abad ke-9 M. Islam masuk melalui perdagangan yang dilakukan oleh saudagar Muslim dari Arab dan Irak.
Sekitar abad ke-13 M, masyarakat Muslim di China mengalami kenaikan strata sosial. Hal itu terjadi pada masa Dinasti Yuan (1271-1368 M).
Dinasti Yuan memiliki hubungan diplomatis dengan Dinasti Goryeo (918-1392 M) dari Korea. Pada saat itu, beberapa Muslim seringkali diutus oleh Dinasti Yuan ke Korea. Maka, perkembangan Islam di Korea mulai mengalami peningkatan.
Saat Korea dipimpin oleh Dinasti Joseon (1392-1910 M), perkembangan Islam sempat terhenti di sana. Hal itu disebabkan karena adanya suatu kebijakan untuk menutup hubungan Korea dengan bangsa luar.
Meskipun mengalami keadaan yang stagnan, Islam tidak sepenuhnya hilang dari Korea.
BACA JUGA: Warga Indonesia Demam Fashion Budaya Korea, Begini Pandangan Islam, Simak
Islam pada Masa Perang Korea
Islam mulai masuk kembali ke Korea pada saat Perang Korea (1950-1953) terjadi. Perang Korea merupakan perang yang terjadi selama tiga tahun antara Korea Selatan dan Korea Utara.
Saat terjadinya perang, Korea Selatan dibantu oleh militer dari Amerika dan Turki. Seusai perang, tentara Turki banyak yang menetap di Korea Selatan. Selain menetap dan memberikan bantuan militer, mereka juga mendakwahkan kembali Islam di sana.
Tokoh-tokoh yang terkenal dengan misi dakwah tersebut adalah Zubadi Kochi dan Abdul Khaman. Setelah itu, Islam mulai menunjukan perkembangan yang lebih baik dari sebelumnya.
Islam pada Masa Modern
Saat ini, secara perlahan Islam mulai dikenal dan diakui oleh pemerintah. Pada tahun 1967, dibentuk Korean Muslim Federation yang bertugas untuk mengurus berbagai hal yang berkaitan dengan Islam di negara ini.
Tahun 1976, didirikan Masjid Pusat Korea di Itaewon. Setelah itu, beberapa masjid didirikan di daerah-daerah lain di Korea Selatan.
Awalnya, penyebaran Islam di Korea dilakukan melalui perdagangan. Dewasa ini, hubungan Islam dan Korea Selatan terjalin dengan cara yang lebih luas lagi.
Adanya hubungan diplomatik dengan negara-negara Islam seperti Arab Saudi, Turki, Indonesia, dan lain sebagainya, tentunya juga turut membantu perkembangan Islam di sana.
Wallohu A’lam
Oleh Sania Afifah Nuraisyah