Parenting

Stop Membandingkan Anak, Berikut 5 Dampak Negatifnya

TSIRWAH INDONESIA Membandingkan anak satu dengan yang lain adalah hal yang sering dilakukan oleh para orang tua.

Entah itu dengan saudara kandung, teman sebaya, atau bahkan anak orang lain yang dianggap lebih unggul.

Padahal, kebiasaan ini memiliki dampak yang sangat buruk bagi perkembangan psikologis anak.

Meskipun niatnya baik, yaitu untuk memotivasi anak dan mendorong mereka untuk lebih berprestasi, namun efek negatifnya jauh lebih besar.

Firman Allah subhanahu wa ta’ala di dalam Al-Qur’an surat Al-Isra’ ayat 70 yang berbunyi:

وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِيْٓ اٰدَمَ وَحَمَلْنٰهُمْ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَرَزَقْنٰهُمْ مِّنَ الطَّيِّبٰتِ وَفَضَّلْنٰهُمْ عَلٰى كَثِيْرٍ مِّمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيْلًا

Artinya: Sungguh, Kami telah memuliakan anak cucu Adam dan Kami angkut mereka di darat dan di laut. Kami anugerahkan pula kepada mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka di atas banyak makhluk yang Kami ciptakan dengan kelebihan yang sempurna.

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

فَاتَّقُوا اللَّهَ، وَاعْدِلُوا بَيْنَ أَوْلاَدِكُمْ

Artinya: “Bertakwalah kepada Allah. Bersikap adillah terhadap anak-anakmu,” (HR Bukhari).

BACA JUGA : dr. Aisah Dahlan: 5 Cara Menasehati Anak Lelaki

Membandingkan anak dengan anak lain atau saudara kandungnya dapat menimbulkan dampak negatif yang cukup serius bagi perkembangan psikologis anak.

Berikut beberapa dampak negatif yang sering terjadi:

Melansir dari laman klikdokter.com, anak merasa tidak dihargai ketika mereka selalu dibandingkan dengan orang.

Hal ini dapat menyebabkan anak tidak percaya diri, karena mereka selalu merasa tidak mampu di mata orang tuanya.

Selain itu, anak juga dapat menjadi tertutup dan takut mengecewakan orang tua.

Membandingkan anak dapat memicu iri hati kepada saudaranya atau teman yang ia anggap lebih unggul. Hal ini dapat merusak hubungan antara mereka.

Ketika seorang anak tahu bahwa orang tua tidak cukup menghargai usaha dan kerja kerasnya, hal ini akan mempengaruhi psikologi anak.

Anak menjadi lebih mudah untuk mengalami depresi dan stres.

Memberikan motivasi yang salah, tidak membuat anak termotivasi untuk berprestasi, anak-anak justru akan terbebani dan kehilangan minat pada kegiatan yang mereka lakukan.

Melansir dari laman hellosehat.com, terhambatnya bakat adalah salah satu akibat dari tidak menghargai dan membandingkan anak dengan orang lain.

Pada akhirnya, anak akan kehilangan potensi dan bakatnya.

Membandingkan anak adalah tindakan yang tidak bijaksana dan dapat berdampak negatif pada perkembangan psikologis mereka.

Sebagai orang tua, seseorang harus menerima keunikan setiap anak dan memberikan dukungan yang mereka butuhkan.

Mendidik anak dengan cara yang benar, orang tua dapat membantu mereka tumbuh menjadi manusia yang mandiri, percaya diri, dan sukses.

Semoga informasi ini bermanfaat, aamiin.

Wallohu A’lam
Oleh Caniyawati Sani Haniaturrosyidah

Editor: Divya Aulya

Penulis bau amis yang menulis sejumlah karya fiksi dan non-fiksi. Memiliki ketertarikan dalam dunia kebahasaan, memiliki visi dalam memajukan pendidikan dan kebudayaan di Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tsirwah Partnership - muslimah creator