Hikmah & Wawasan

Stop Pacaran: Fokus pada Pendidikan dan Karier di Usia Muda

TSIRWAH INDONESIA – Keinginan untuk merasakan kasih sayang dan perhatian di masa remaja terhadap lawan jenis sering muncul. Namun, hal ini disalah artikan sebagai kebutuhan untuk pacaran.

Menjalani hubungan tanpa ikatan halal hanya akan mengundang kerugian. Sangat penting bagi seorang Muslim untuk melindungi hati dari segala bentuk rayuan yang membawa kepada dosa.

Wanita karier dalam Islam merupakan perempuan yang berperan aktif dalam dunia kerja. Islam mengajarkan bahwa wanita karier tetap harus menjaga aurat dan berperilaku baik.

Wanita dalam Islam itu boleh memiliki karier dan pendidikan selama tidak bertentangan dengan ajaran agama.

Harapannya, wanita karier mampu menyeimbangkan antara tanggung jawabnya di lingkungan kerja dan di dalam rumah. Dan tetap memegang prinsip Islam yang mengutamakan nilai moral dan etika 

Pentingnya fokus pada karier tidak hanya terkait dengan aspek finansial, tapi untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan.

Karier yang baik dapat menjadi sarana untuk mencapai keseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesional.

Bagi wanita, karier bukan sekedar pekerjaan atau upaya mencari penghasilan. Namun, fokus pada karier, seorang wanita dapat menjadi contoh inspiratif bagi generasi muda lainnya.

Oleh karena itu, fokus pada karier adalah langkah yang penting untuk meraih potensi dirinya, serta membangun masa depan yang lebih baik.

Umumnya pacaran dalam Islam adalah tindakan yang tidak dianjurkan karena dapat mendekati perbuatan yang dilarang seperti zina.

Sebagaimana dalam Al-Quran surat Al-Isra‘ ayat 32:

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنٰۤى اِنَّهٗ كَا نَ فَا حِشَةً ۗ وَسَآءَ سَبِيْلًا

Artinya: “Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk.”

Oleh karena itu, pacaran merupakan tindakan yang membawa kepada dosa karena dapat menjauhkan seseorang dari Allah subhanahu wa ta’ala.

BACA JUGA : Kehidupan Manusia Akhir Zaman: 3 Dosa yang Telah Dinormalisasi

Menurut pandangan Islam, pacaran itu kegiatan yang tidak bermanfaat dan itu terlarang bagi agama. Pacaran bisa menjadi bentuk pemborosan waktu dan energi.

Waktu yang seharusnya digunakan untuk mendekatkan diri kepada Allah, justru terbuang untuk hal-hal yang kurang produktif.

Selain itu, energi yang seharusnya untuk memperbaiki diri dan menuntut ilmu justru teralihkan pada hubungan yang tidak pasti.

Seorang Muslim penting untuk memanfaatkan waktu dan energinya dengan cara yang lebih produktif, dari pada terjebak dalam pacaran yang belum tentu membawa kebaikan, lebih baik fokus pada menambah ilmu agama.

Umat Islam yang mencintai Allah SWT akan senantiasa berupaya mengikuti segala perintah-Nya dan larangan-Nya.

Bukti komitmen untuk menempatkan Allah SWT sebagai prioritas utama dalam hidup adalah menjauhi pacaran.

Ketika seseorang memilih untuk menjaga diri dari perbuatan dosa. Menghindari larangan-Nya itu adalah salah satu bentuk kasih sayang seorang hamba kepada-Nya.

Selain itu, juga mencerminkan keyakinan bahwa Allah Maha Melihat dan Mengetahui setiap tindakan kita. Baik yang terlihat maupun tersembunyi.

Pacaran dalam Islam ini lebih banyak membawa mudarat dari pada manfaat. Oleh karena itu, fokus pada karier bagi wanita adalah langkah penting untuk membangun masa depan yang lebih baik.

Menjaga diri dari hal-hal yang terlarang merupakan bukti ketaatan seorang hamba, dengan menjauhi larangan-Nya, kita melindungi diri dari godaan yang merusak iman. 

Wallohu A’lam
Oleh Ni’matuz Zahroh

Editor: Divya Aulya

Penulis bau amis yang menulis sejumlah karya fiksi dan non-fiksi. Memiliki ketertarikan dalam dunia kebahasaan, memiliki visi dalam memajukan pendidikan dan kebudayaan di Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tsirwah Partnership - muslimah creator