4 Ciri Orang yang Tidak Akan Tersentuh Api Neraka
TSIRWAH INDONESIA – Menjadi pribadi yang dijanjikan oleh Allah subhanahu wata’ala untuk tidak tersentuh api neraka adalah impian setiap muslim.
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم: أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِمَنْ تَحْرُمُ عَلَيْهِ النَّارُ؟, قَالُوا: بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ, قَالَ: ” كُلُّ هَيِّنٍ لَيِّنٍ قَرِيبٍ سَهْلٍ“
Artinya: “Dari Abdillah bin Mas’ud radhiyallahu anhu ia berkata: telah bersabda rasulullah shallallahu alaihi wa sallam: ‘Maukah kamu aku tunjukkan orang yang diharamkan neraka baginya?’ Para sahabat menjawab: ‘tentu saja wahai Rasulallah!’ Beliau shallallahu alaihi wasallam menjawab: (Haram tersentuh api neraka orang yang) Hayyin, Layyin, Qarib, Sahl),” (HR At-Tirmidzi).
Terdapat beberapa karakteristik yang menunjukkan seseorang yang memiliki kedekatan dengan Allah dan dijauhkan dari siksa neraka.
Dilansir dari artikel yang di unggah lampung.nu.or.id, berikut ini adalah empat ciri orang yang tidak akan tersentuh api neraka menurut ajaran Islam.
4 Golongan yang Tidak Tersentuh Api Neraka
1. Hayyin
Hayyin adalah karakter pertama yang dimiliki oleh orang yang dijauhkan dari api neraka. Hayyin berarti tenang, lemah lembut, dan rendah hati.
Seseorang yang hayyin memiliki sifat yang menenangkan orang di sekitarnya.
Penerapan dalam kehidupan sehari-hari, orang yang hayyin cenderung tidak mudah marah dan selalu bersikap sabar menghadapi cobaan.
Mereka memancarkan kedamaian dan menularkannya kepada orang lain.
Sebagai contoh, seorang guru yang hayyin akan selalu menghadapi murid-muridnya dengan kelembutan, meskipun dalam keadaan sulit.
Allah SWT berfirman dalam Al-Quran surat Ar-Rad ayat 28:
ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ ٱللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ ٱللَّهِ تَطْمَئِنُّ ٱلْقُلُوبُ
Artinya: “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.”
Sifat hayyin ini sangat dianjurkan dalam Islam karena mencerminkan akhlak Rasulullah SAW yang penuh kasih dan kesabaran.
Baca Juga: Masa-Masa Sulit Dakwah Rasulullah SAW, hingga Abu Thalib Kekal di Neraka, Simak Kisahnya
2. Layyin
Layyin adalah ciri kedua yang harus dimiliki untuk dijauhkan dari api neraka. Layyin berarti lembut dan mudah bergaul.
Seseorang yang layyin selalu menunjukkan sikap yang ramah dan mudah berinteraksi dengan siapa saja.
Mereka tidak kaku atau keras kepala dalam bergaul dan selalu berusaha membuat orang lain merasa nyaman.
Berkaitan dengan konteks pekerjaan, seorang pemimpin yang layyin akan mampu menciptakan lingkungan kerja yang harmonis dan produktif.
Sikap layyin ini menekankan pentingnya hubungan interpersonal yang baik dalam Islam.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah Ayat 263:
قَوْلٌ مَّعْرُوْفٌ وَّمَغْفِرَةٌ خَيْرٌ مِّنْ صَدَقَةٍ يَّتْبَعُهَآ اَذًى ۗ وَاللّٰهُ غَنِيٌّ حَلِيْم
Artinya: “Perkataan yang baik dan pemberian maaf itu lebih baik daripada sedekah yang diiringi tindakan yang menyakiti. Allah Mahakaya lagi Maha Penyantun.”
3. Qorib
Qorib adalah ciri ketiga yang menunjukkan kedekatan dengan Allah dan dijauhkan dari api neraka. Qorib berarti dekat atau mudah dijangkau.
Orang yang memiliki sifat qorib adalah mereka yang selalu dekat dengan Allah, baik dalam keadaan senang maupun susah.
Mereka selalu mengingat Allah dalam setiap langkah kehidupannya dan menjaga hubungannya dengan sang pencipta melalui ibadah dan doa.
Seorang yang qorib juga mudah dijangkau oleh orang lain, selalu siap membantu dan memberikan nasihat yang baik. Rasulullah SAW bersabda:
أَحَبُّ النَّاسِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ , وَأَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى سُرُورٌ تُدْخِلُهُ عَلَى مُسْلِمٍ , أَوْ تَكَشِفُ عَنْهُ كُرْبَةً , أَوْ تَقْضِي عَنْهُ دَيْنًا , أَوْ تَطْرُدُ عَنْهُ جُوعًا , وَلأَنْ أَمْشِيَ مَعَ أَخِ فِي حَاجَةٍ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ يَعْنِي مَسْجِدَ الْمَدِينَةِ شَهْرًا
Artinya: “Manusia yang paling dicintai oleh Allah adalah yang paling memberikan manfaat bagi manusia lainnya. Adapun amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah membuat muslim yang lain bahagia, mengangkat kesusahan dari orang lain, membayarkan utangnya atau menghilangkan rasa laparnya. Sungguh aku berjalan bersama saudaraku yang muslim untuk sebuah keperluan lebih aku cintai daripada beri’tikaf di masjid ini -masjid Nabawi- selama sebulan penuh,” (HRThabrani).
Sikap qorib ini menggambarkan pentingnya kedekatan dengan Allah dan sesama manusia dalam Islam.
4. Sahl
Sahl adalah karakter terakhir yang harus dimiliki untuk terhindar dari api neraka. Sahl berarti mudah, tidak mempersulit, dan tidak memberatkan orang lain.
Orang yang sahl selalu berusaha membuat segala sesuatu menjadi lebih mudah bagi orang lain.
Mereka tidak pernah mempersulit urusan orang lain dan selalu memberikan solusi yang praktis dan bermanfaat.
Penerapan dalam kehidupan sehari-hari, seorang yang sahl akan selalu mencari jalan tengah dalam menyelesaikan masalah, sehingga semua pihak merasa diuntungkan.
Imam Muslim menerangkan dalam kitab Shahih Muslim Jilid 4 halaman 2.074, Rasulullah SAW bersabda:
قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا، نَفَّسَ اللهُ عَنْه كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ، يَسَّرَ اللهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ، وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا، سَتَرَهُ اللهُ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ، وَاللهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيهِ
Artinya: “Barangsiapa menghilangkan kesusahan dari orang mukmin, Allah akan menghilangkan kesusahannya di hari kiamat. Barangsiapa membantu orang yang kesulitan, Allah akan memudahkannya urusannya di dunia dan akhirat. Barangsiapa menutupi aib orang muslim, Allah akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat. Allah akan selalu melindungi hambanya selama hambanya menolong saudaranya,” (HR Muslim).
Sifat sahl ini menekankan bahwa Islam adalah agama yang mudah dan tidak memberatkan umatnya.
Mengamalkan sifat hayyin, layyin, qorib, dan sahl dalam kehidupan sehari-hari bukanlah tugas yang mudah.
Akan tetapi dengan niat yang kuat dan usaha yang konsisten, dapat menjadikan seorang muslim dijauhkan dari api neraka.
Pentingnya Keempat Sifat Ini dalam Islam
Keempat sifat ini sangat penting dalam Islam karena mencerminkan akhlak mulia yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.
Menjadi hayyin, layyin, qorib, dan sahl tidak hanya membawa kebaikan bagi diri sendiri, tetapi juga bagi orang-orang di sekitar kita.
Allah SWT sangat mencintai hamba-Nya yang memiliki akhlak mulia dan selalu berusaha untuk mendekatkan diri kepada-Nya serta memberikan manfaat bagi sesama.
Oleh karena itu, mengamalkan keempat sifat ini dalam kehidupan sehari-hari adalah upaya yang sangat mulia dan bernilai tinggi di hadapan Allah.
Kesimpulan
Menjadi pribadi yang dijauhkan dari api neraka bukanlah hal yang mustahil jika seseorang berusaha untuk mengamalkan sifat hayyin, layyin, qorib, dan sahl dalam kehidupannya. Keempat sifat ini mencerminkan akhlak mulia yang sangat dianjurkan dalam Islam dan dapat membawa kebaikan bagi diri sendiri maupun orang lain.
Wallahu’alam
Oleh Ulil Fadilah