Hikmah & Wawasan

Bahaya, Inilah 6 Cara Iblis Menyesatkan Manusia

TSIRWAH INDONESIA  Iblis dicampakkan dari surga karena tidak mematuhi perintah Allah subhanahu wa ta’ala, untuk sujud kepada nabi Adam ‘alaihissalam. Inilah awal permusuhan antara iblis dan manusia.

Iblis dengan kesombongannya enggan untuk sujud kepada nabi Adam AS. Hal ini dijelaskan dalam Al-Qur’an surah Shad ayat 75-77:

قَالَ يٰٓاِبْلِيْسُ مَا مَنَعَكَ اَنْ تَسْجُدَ لِمَا خَلَقْتُ بِيَدَيَّۗ اَسْتَكْبَرْتَ اَمْ كُنْتَ مِنَ الْعَالِيْنَ ۝٧ قَالَ اَنَا۠ خَيْرٌ مِّنْهُ خَلَقْتَنِيْ مِنْ نَّارٍ وَّخَلَقْتَهٗ مِنْ طِيْنٍ ۝٧٦ قَالَ فَاخْرُجْ مِنْهَا فَاِنَّكَ رَجِيْمٌۖ ۝٧٧ وَّاِنَّ عَلَيْكَ لَعْنَتِيْٓ اِلٰى يَوْمِ الدِّيْنِ ۝٧٨

Artinya: “Wahai Iblis, apakah yang menghalangimu untuk bersujud kepada yang telah Aku ciptakan dengan kedua tangan-Ku (kekuasaan-Ku)? Apakah kamu menyombongkan diri ataukah (memang) termasuk golongan yang (lebih) tinggi? (Iblis) berkata, ‘Aku lebih baik darinya, karena Engkau menciptakanku dari api, sedangkan Engkau menciptakannya dari tanah.’ (Allah) berfirman, Keluarlah darinya (surga) karena sesungguhnya kamu terkutuk. Sesungguhnya laknat-Ku tetap atasmu sampai hari Pembalasan.”

Setelah iblis diusir dari surga dan dilaknat oleh Allah SWT, dia berjanji kepada Allah untuk menyesatkan manusia dan menjerumuskan manusia ke dalam neraka. Seperti yang diceritakan dalam Al-Qur’an surah Al-Hijr ayat 39:

قَالَ رَبِّ بِمَآ اَغْوَيْتَنِيْ لَاُزَيِّنَنَّ لَهُمْ فِى الْاَرْضِ وَلَاُغْوِيَنَّهُمْ اَجْمَعِيْنَۙ ۝٣٩

Artinya: “(Iblis) berkata, Tuhanku, karena Engkau telah menyesatkanku, sungguh aku akan menjadikan (kejahatan) terasa indah bagi mereka di bumi dan sungguh aku akan menyesatkan mereka semua.”

 Iblis dan anak cucunya akan menghasut manusia dari segala arah, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an surah Al-A’raf ayat 17:

ثُمَّ لَاٰتِيَنَّهُمْ مِّنْۢ بَيْنِ اَيْدِيْهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ اَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَاۤىِٕلِهِمْۗ وَلَا تَجِدُ اَكْثَرَهُمْ شٰكِرِيْنَ ۝١٧

Artinya: “Kemudian, pasti aku akan mendatangi mereka dari depan, dari belakang, dari kanan, dan dari kiri mereka. Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur.”

Mengutip dari quran.nu.or.id  mengenai tafsir ayat ini, Iblis melihat jika sekedar menghalang-halangi anak-cucu nabi Adam AS untuk menempuh jalan yang lurus tidaklah cukup. Sebab itu, dia akan mendatangi dan menyerbunya dari segala penjuru, dari depan, belakang, dari arah kanan dan kiri.

Iblis yakin dengan strategi seperti itu, banyak yang akan tergoda dan terperdaya. Sehingga, iman yang ada di dada mereka menjadi lemah, dan ajaran agama berangsur-angsur dilupakan, peristiwa hari kiamat diingkari, dan amal-amal kebaikan akan ditinggalkan.

Berbeda dengan yang sebelumnya, tanpa disadari cara ini yang paling banyak melalaikan manusia, yaitu setan menghiasi hal-hal buruk dengan kebaikan. Seperti yang telah disebutkan di atas iblis berkata, “sungguh aku akan menjadikan (kejahatan) terasa indah bagi mereka di bumi dan sungguh aku akan menyesatkan mereka semua.”

Mengutip dari almatuq.sch.idpara ulama mengatakan taswif adalah senjata setan untuk memalingkan manusia dari kebaikan, yaitu selalu menunda-nunda pekerjaan.

Hasan Al-Bashri berkata, “Hati-hati dengan sikap menunda-nunda. Hari ini adalah sekarang. Janganlah menunggu esok hari, karena jika esok tidak kunjung datang, hanya penyesalanlah atas apa yang kau tinggalkan.”

BACA JUGA: 5 Cara Mencegah Menunda-nunda, Gen-Z Harus Baca

Manusia mengetahui adanya dosa kecil dan besar, sehingga berani melakukan dosa-dosa kecil. Mereka beranggapan bahwa siksa yang akan diterima masih dalam jangkauan kesanggupan menanggungnya.

Melansir dari jatim.nu.or.idSyekh Ibnu Athaillah mengatakan,

ولا صغيرة إذا قابلك عدله

Artinya: “Tidak ada dosa kecil ketika kamu dihadapkan pada keadilan-Nya.”

Setan menjadikan manusia berangan-angan sehingga manusia lalai. Mengutip dari almatuq.sch.idImam Ibnul Qayyim mengatakan, “Sekedar berangan-angan (tanpa realisasi) itu adalah modal orang-orang yang bangkrut.”

Hal ini telah dijelaskan dalam Al-Qur’an surah Al-Mujadalah ayat 18:

اِسْتَحْوَذَ عَلَيْهِمُ الشَّيْطٰنُ فَاَنْسٰىهُمْ ذِكْرَ اللّٰهِۗ اُولٰۤىِٕكَ حِزْبُ الشَّيْطٰنِۗ اَلَآ اِنَّ حِزْبَ الشَّيْطٰنِ هُمُ الْخٰسِرُوْنَ ۝١٩

Artinya: Setan telah menguasai mereka, lalu menjadikannya lupa mengingat Allah. Mereka itulah golongan setan. Ketahuilah sesungguhnya golongan setan itulah orang-orang yang rugi.”

Syekh Wahbah Az-Zuhaili menafsirkan ayat ini dalam kitabnya Tafsir Al-Wajiz, “orang-orang munafik itu menjadi pendusta karena diri mereka sepenuhnya dikendalikan Iblis. Setan telah menguasai diri, pikiran, perasaan, dan ruhani mereka, sehingga cahaya Allah terhalang masuk ke dalam pikiran, perasaan, dan ruhani mereka itu. Lalu setan dengan cerdik menghadang dari depan, belakang, kanan, dan kiri, serta menjadikan mereka lupa mengingat Allah; mereka itulah golongan setan, yaitu manusia yang akal dan nuraninya dikuasai setan.”

Mengutip dari nu.or.idpenyakit waswas adalah penyakit hati yang sangat berbahaya. Penyakit ini akan menjadikan seseorang tidak khusyuk dalam beribadah. Bahkan akan membuat malas melakukannya, ibadahnya pun tidak akan optimal. Sebab, waktunya habis untuk mengulang-ulang ibadah yang tidak perlu diulang.

Oleh karena itu, diperintahkan untuk berlindung dari penyakit waswas ini, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an surah An-Nas ayat 1-6:

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِۙ ۝ مَلِكِ النَّاسِۙ ۝ اِلٰهِ النَّاسِۙ ۝ مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ ەۙ الْخَنَّاسِۖ ۝ الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِۙ ۝ مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِࣖ ۝

Artinya: Katakanlah (Nabi Muhammad), ‘Aku berlindung kepada Tuhan manusia, raja manusia, sembahan manusia, dari kejahatan (setan) pembisik yang bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia.”

Iblis akan terus berusaha menjerumuskan manusia sampai hari kiamat, berbagai macam cara akan dilakukan oleh iblis dan anak-anaknya untuk menyesatkan manusia. Dalam Al-Qur’an disebutkan hanya orang-orang Ikhlas dalam beramal, yang tidak mampu untuk disesatkan olehnya.

Mudah-mudahan kita dilindungi oleh Allah SWT dari gangguan setan yang terkutuk. Aamiin ya rabbal ‘alamin.

Wallahu A’lam
Oleh Aktal Khaer

Avatar photo

Editor: Dennis Ramadhan

Seorang pengajar dengan hobi belajar, mengajar dan menulis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tsirwah Partnership - muslimah creator